Biarkan mereka berkata.....

Kupejamkan mata.
Kemudian kuhela nafas panjang.
Ku biarkan air mata yang sejak tadi tertahan,
keluar sedikit demi sedikit sesuai antriannya.
Ku persilahkan satu per satu kesedihan yang menggantung dipelupuk hati,
menemui pelabuhan terakhirnya,
yaitu doa.
Hari ini, sebuah hari yang berat untukku.
Untung saja,
Cairan bening berisi penuh perasaan itu tak tumpah didepan manusia.
.

Inikah ujiannya sebuah kata yang mungkin sepele bagi sebagian golongan?
Inikah beratnya hijrah?
.
Orang-orang memandangku hina.
Mengiraku adalah bagian dari teroris dunia.
Satu per satu cacian bermunculan.
Satu per satu gunjingan bertebaran.
Tatapan sinis, ejekan dan diacuhkan,
kini telah jadi biasa.
Setidaknya bagi hatiku yang sebenarnya membutuhkan dukungan.
.
"Disini bukan pemakaman, mengapa pakaianmu selalu berwarna hitam?"
.
"Mau menikah sama teroris?
Dengan pakaian seperti ini, laki-laki tak setia dan tidak bekerja adalah calon jodohmu.
Memang mau dan siap?"
.
"Disini Indonesia, bukan Arab. Tidak usahlah berpakaian menuruti orang sana."
.
"Tidak usah berlebihan dalam mengartikan agama.
Berhijab itu seharusnya modis. Mengapa engkau menutupi seluruh tubuhmu seperti orang terkena kudis?"
.
Mungkin,
hatiku-lah yang terlalu lemah dan imanku-lah selembek kertas tissue yang terendam seember air,
gampang hancur tak berbentuk.
Seharusnya,
kata-kata buruk tak mesti menjadi penghalang semangatku dalam menegakkan sunnah.
Setidaknya,
sunnah itu tegak atas diriku sendiri sebab aku telah mengerti aturannya.
.
Sebaliknya,
Seharusnya aku harus memperbaiki ibadah dan akhlaq agar dapat menunjukkan kepada mereka,
betapa indah ajaran Islam sebenarnya.
.
Ku hirup oksigen banyak-banyak.
Ku hembuskan pelan-pelan.
Semoga,
besok aku bisa melupakan segala sakit hati yang diakibatkan mereka yang belum mengerti aturan Illahi.
Benar, ini tugasku.
Tugasku menunjukkan bahwa dibalik jubah hitam ini,
ada sebuah hati yang mudah memaafkan dan tak pernah tersakiti walau berkali-kali dicaci.
Betul..
Hati yang selalu ingin mengabdikan dirinya kepada Rabbi.

Related

pena rumi 198965277475879153

Post a Comment

Twitter Facebook

Recent

Comments

HIJRIAH




JADWAL SHOLAT


jadwal-sholat

FOLLOWERS

Contact Us

Name

Email *

Message *

item