Hanya Untuk MU
https://darurrahmahsciences.blogspot.com/2013/08/hanya-untuk-mu.html
Allah Ta'ala mengutus rasulNya kepada kaumnya untuk
mendakwahkan kepada Islam, yaitu menyerahkan diri kepadaNya dengan beribadah
kepada Allah saja dan tidak ada sekutu bagiNya. Sebagaimana firman Allah, yang
artinya:
"Dan kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya, 'Bahwasannya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku" (Qs. Al Anbiyaa' :25)
Berdasarkan ayat ini, Allah Ta'ala menyuruh hamba-hambaNya untuk beribadah kepadaNya saja, termasuk di dalamnya bertaqarub (mendekatkan diri) kepadaNya melalui sembelihan, sebagaimana bentuk ibadah lainnya. Karena bertaqarub kepada Allah dengan sembelihan termasuk bentuk ibadah kepada Allah, maka dari itu tidak boleh dipalingkan kepada selain-Nya. Firman Allah Ta'ala (yang artinya) :
"Katakanlah, Sesungguhnya shalatku, ibadahku (sembelihanku), hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)."(Qs. Al An'aam: 162-163)
Maka salah satu bentuk kesyirikan adalah menyembelih hewan diniatkan bukan karena Allah, sebagaimana hadits dari Ali RA berkata, yang artinya :
"Rasulullah SAW telah menuturkan kepadaku empat kalimat, 'Allah melaknat orang yang menyembelih binatang dengan berniat bukan Lillah (karena Allah), Allah melaknat orang yang melaknat kedua orang tuanya, Allah melaknat orang yang melindungi pelaku kejahatan, Allah melaknat orang yang merubah tanda batas tanah." (HR. Muslim)
Termasuk larangan menyembelih dengan niat bukan karena Allah adalah bentuk sesaji yang diqurbankan (diperuntukkan) kepada selain Allah sebagaimana yang dilakukan oleh banyak orang.
Walaupun sangat kecil sekalipun, jika diniatkan dan diqurbankan kepada selain Allah maka termasuk bentuk kesyirikan yang akan memasukkan seseorang ke dalam neraka. Sebagaimana hadits dari Thariq bin Syihab menuturkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
"Ada seseorang yang masuk surga karena seekor lalat dan ada seseorang yang masuk neraka karena seekor lalat pula." Para Sahabat bertanya, "Bagaimana hal itu, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Ada dua orang berjalan meIewati suatu kaum yang mempunyai berhala yang mana tidak seorangpun melewati berhala itu sebelum mempersembahkan kepadanya suatu kurban. Ketika itu, berkatalah mereka kepada salah seorang dari kedua orang tersebut, persembahkanlah kurban kepadanya." Dia menjawab, "Aku tidak mempunyai sesuatu yang dapat kupersembahkan kepadanya. " Mereka pun berkata kepadanya lagi, 'Persembahkan, sekalipun seekor lalat. Lalu orang itu mempersembahkan seekor lalat dan mereka pun memperkenankan dia untuk meneruskan perjaIanannya. Maka dia masuk neraka karenanya. Kemudian berkatalah mereka kepada seorang yang lain, 'Persembahkanlah kurban kepadanya.' Dia menjawab, 'Aku tidak patut mempersembahkan sesuatu kurban kepada selain Allah.' Kemudian mereka memenggal lehernya. Karenanya,orang ini masuk surga. " (HR. Imam Ahmad)
Maka dari itu sudah sepantasnya kita sebagai hamba-Nya sebagai essensi dari diciptakannya dimuka bumi ini untuk beribadah kepada-Nya semata. Karena itu, kita harus sangat berhati-hati terhadap kesyirikan karena wujudnya bisa bermacam-macam dan bukan sekedar penyembahan terhadap patung dan berhala.
Sehingga perkara Tauhid dan kesyirikanlah yang harus kita perhatikan yang paling awal dan utama, agar kita tidak masuk kedalam neraka-Nya yang kekal didalamnya. Sebagaimana firman Allah, yang artinya :
"Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan mengampuni dosa selain syirik bagi siapa yang Dia kehendaki" (Qs. An-Nisaa':48)
Post a Comment