Penjara Suci #PartFour
https://darurrahmahsciences.blogspot.com/2015/03/penajra-suci-partfour.html
Masjid memang menjadi pusat kegiatan para
santri, bel yang berteriak memanggil mereka unutk menemui Tuhan-Nya dalam
melaksanakan shalat maghrib. Akan tetapi untuk bersiap-siap bukanlah hal yang
mudah bagi santri, bagaimana tidak? Mereka harus berusaha lebih cepat dari
teman-temannya, Karena kamar mandi yang terbatas dan harus antri kalau
terlambat datang.
Bagi para santri itu bukanlah maslah besar,
karena ketika antrian itu mulai panjang biasanya para santri saling sharing
ilmu atau hal lain. Ada yang ngobrol yang gak jelas, ada juga yang
diskusi pelajaran, diskusi persiapan acara jika malam itu ada acara penting,
dan sebagainya.
17.30 bel itu kembali berteriak dengan
kerasnya, hingga santri yang sdedang mandi sambil santai pun akan
mempercepatnya, bahkan hanay 3 menit atau 5 menit di dalam kamar mandi itu bagi
mereka sudah biasa, karena yang lebih pentong adalah tidak telat untuk datang
ke masjid, kalau sudah telat…. Maka para santri harus bersiap dengan macan yang
akan mangaung, dia akan berteriak keras dengan kalimat yang sudah biasa dia
gunakan سرعة teriakan itu akan
terulang-ulang jika para santri masih berjalan santai menuju masjid.
Adzan maghrib berkumandang dengan indahnya
suara muadzin, hati yang tersentuh akan merasakan ketenangan dan kedamaian
dengan suara muadzin itu, dan pastinya dengan seruan panggilan menuju Rabbnya.
Hati para santri semua akan berdetak lebih
kencang dari biasanya, ketika Kismul I’lam sudah menuju mimbar masjid untuk
mengumumkan para santri ayng melanggar ketika hari itu, ini merupakan yaumul
hisab bagi para santri, dimana mereka akan merasa ketakutan terlebih ketika
panggilan menju mahkamah keamanaan dan bahasa, kedua mahkamah tersbut
merupakan mahkamah yang sangat ditakuti oleh para santri.
Mereka yang tidak terpanggil mnuju mahkamah
akan merasa senang saat keluar masjid, sedangkan mereka yang harus memasuki mahkamah
harus tertunduk lesu menghadapi sang macan yang akan berteriak memanggilnya
kembali dengan seruan yang sama saat ia menuju ke tempat mahkamahnya.
Apa
yang terjadi saat mahkamah? J
bersambung>
bersambung>
Post a Comment