Anak, Ayah dan Mobil Sport
https://darurrahmahsciences.blogspot.com/2015/08/anak-ayah-dan-mobil-sport.html
Seorang pemuda yang sedang berada di tahun akhir sekolah
mengharapkan sebuah mobil sport dari
ayahnya, lantas, si pemuda memberitahu keinginannya kepada ayahnya. Ayahnya adalah seorang
hartawan yang ternama. Ketika sang anak mengutarakannya, Sang ayah ayah hanya
tersenyum. Si anak bertambah yakin,
pasti mobil itu akan menjadi miliknya.
Beberapa bulan berlalu, dengan kesungguhannya, si anak telah
lulus dengan prestasi yang gemilang. Iapun semakin yakin dengan permintaannya.
Satu
hari, sang ayah memanggil anaknya
yang sedang berada diruang baca.
Sang ayah memuji anaknya sambil menyatakan kegembiraan dan
kebahagiaannya terhadap si anak. Si anak tersenyum puas, dimatanya sudah
terbayang mobil sport yang selama ini menjadi idamannya itu.
Tetapi…. tiba tiba sang ayah menghulurkan sebuah kotak yang berbungkus
rapi dan cantik. Si anakpun terkejut,
matanya berkaca kaca
kemudian
sianak membuka kotak itu, “Apa maksud
semua ini, ayah….???”. Sebuah Al-Quran kecil; imut degan cover kulit. Dan sebuah tulisan dengan tinta emas menghiasi
tulisan khat di bagian depan. Si anak memandang ayahnya tajam, merasa dirinya
dipermainkan, amarahnyapun memuncak.
“Ayah sengaja mempermainkan saya ?!. Bukannya ayah tahu betapa saya menginginkan mobil
itu, yah. Saya tahu ayah mampu
membelikan mobil itu. Bukannya Al qur’an ini yang saya minta..!!!”. Katanya
keras sambil melempar Al qur’an tersebut diatas meja. kemudian meninggalkan
sang ayah tanpa memberi sedetik waktupun untuk ayahnya bersuara. Dengan kesal sianak
berlari mengambil tas dan memasukkan bajunya
kedalamnya. Kemudian sianak meninggalkan ayahnya sendiri yang basah matanya
dengan air mata tanpa sempat berbicara.
10 tahun kemudian, si
anak telah menjadi orang yang sukses,
istri yg cantik dan anak-anak yang sehat, cukup
membahagiakan, namun
gundah gulana, hatinya terpukul. Sudah 10 tahun..sejak peristiwa itu dia tidak
pernah melihat ayahnya lagi.
gundah gulana, hatinya terpukul. Sudah 10 tahun..sejak peristiwa itu dia tidak
pernah melihat ayahnya lagi.
Suatu hari, seseorang memberitakan bahwasanya sang ayah telah
meninggal dunia dan meninggalkan semua warisan kepada si anak. Ia diminta
pulang sekarang juga untuk menyelesaikan masalah warisan
Dengan hati pilu, ia pergi untuk pertama kalinya kerumah
ayahnya yang dulu. Hatinya tepukul memperhatikan banglo yg menyimpan 1001
kenangan masa lalunya. Hatinya sedih bertambah sedih tatkala mendapati di atas meja di ruang bacannya, Al-qur’an yang ia lempar dulu masih
setia berada di situ. bagaikan setianya hati ayahnya mengharapkan
kepulangannya selama ini. perlahan lahan langkahnya menuju ke meja tersebut.
Kemudian ia mengambil Al-qur’an itu dan membuka bukanya dengan mata yang
berkaca kaca. Tiba-tiba …..
“Klinting…!”. Suara sesuatu jatuh dari Al-qur’an. Ternyata segugus kunci. Di muka
belakang Al-quran itu, sebuah sampul surat
diselipkan. Kunci itu segera dipungutnya, hatinya bertanya tanya. Nyata sekali
di dalam sampul surat
itu terdapat nota pembelian mobil sport yang dibelinya
dengan cash dan sepucuk warkat bertuliskan tanda tangan orang yang
paling ia sayangi
“HADIAH TERISTIMEWA UNTUK PUTERAKU TERSAYANG” .
Seketika itu air mata si anak menitis deras.hatinya remuk
redam bagai ditusuk sembilu
Post a Comment