STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
https://darurrahmahsciences.blogspot.com/2013/05/strategi-belajar-mengajar.html
Menggapai Keberhasilan Belajar Mengajar
A.
Pendahuluan
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif.
Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik.
Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang
dilaksanakan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan
sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan
pengajrannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna
kepentingan pengajaran.
Bagi setiap guru mengignginkan akan keberhasilan dalam kegiatan
belajar mengajarnya dan harapan yang tak peernah sirna dari dan selalu guru
tuntut adalah, bagaimana bahan pengajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai
oleh anak didik secara tuntas. Ini merupakan maasalah yang cukup sulit Yang
dirasakan oleh guru. Kesulitan itu dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai
individu dengan seagala keunikannya, tetapi mereka juga sebagai makhluk social
dengan latar belakang yang berlainan.
Dari permasalahan diatas maka haruslah setiap guru yang akan
mengajar anak didik nya harus memiliki strategi khusus untuk mengajar anak
didiknya.
B.
Konsep Belajar
Belajar merupakan suatu upaya penguasaan kognitif, afektif, dan
psikomotorik melalui proses interaksi antara individu dan lingkungan yang
terjadi sebagai hasil atau akibat dari pengalaman dan mendahalui perilaku.
Belajar ditempatkan sebagai sebuah proses yang memperantai
perilaku. Belajar ditempatkan sebagai variabel pengintervensi (intervening)
atau variabel perantara sebagai proses terotis yang diasumsikan terjadi
diantara stimulati dan respons yang diamati.
Variabel Independen
|
Variabel Perantara
|
Variabel Dependen
|
Pengalaman
|
Belajar
|
Perubahan Perilaku
|
Ini adalah tabel konsep belajar.[1]
C.
Pengertian Strategi Belajar Mengajar
Secara umum kata strategi mempunyai pengertian Suatu garis-garis
besar halaua[2]untuk
beritndak daam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungan dengan
belajar mengajar, strategi bisa bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam
perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah
digariskan.
Ada empat strategi belajar mengajar, yang meliputi hal-hal berikut:
1.
Mengidentifiksi
serta menetapkkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan
kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
2.
Memilih
system pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup
masyarakat.
3.
Memilih
dan menetapkan prosedur, metode, dan tekhnik belajar mengajar yang dianggap
paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan olrh guru dalam
menuanaikan kegiatan belajar mengajarnya.
4.
Menetapkan
norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar
keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan
evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan
balik untuk penyempurnaan system intruksional yang bersangkutan secara
keseluruhan.[3]
D.
Klasifikasi
strategi Belajar Mengajar
Menurut Tabrani Rusyhan terdapat berbagai masalah sehubungan dengan
strategi belajar mengajar yang secara keseluruhan diklasifikasikan seperti berikut:
1.
Konsep
dasar strategi belajar mengajar
2.
Sasaran
kegiatan belajar mengajar
3.
Belajar
mengajar sebagai suatu system
4.
Hakikat
proses belajar
5.
Entering
behavior siswa
6.
Pola-pola
belajar siswa
7.
Pengorganisasian
kelompok belajar
8.
Memilih
system belajar mengajar
9.
Pengolaan
atau implemantasi proses belajar mengajar
E.
Strategi
dan Model Pembelajaran
Bagi para pendidik mengajar tentu dipahami adanya pengakuan akan
kebenaran bahwa pelajaran itu pada hakikatnya adalah suatu proses yang
mengandung makna, bukan semata-mata proses yang mekanis, secara umum yang lazim
istilah dalam mengajar antara lain:
1.
Mengajar
adalah menyampaikan ilmu pengetahuan dari seseorang kepada kelompok
2.
Mengajar
adalah membimbig peserta didik untuk belajar
3.
Mengajar
adalah mengatur lingkungan agar terjadi proses belajar mengajar, sedangkan
strategi pembelajaran menurut kozna (1989) adalah setiap kegiatan yang dipilih
yang dapat memberikan fsilitas atau bantuan peserta didik menuju tercapainya
tujuan pembelajaran merupakan cara-cara yang diprilh untuk menyampaikan metode
pembelajaran dalam lingkungan pembelajran tertentu.
Gerlach dan Ely (1980) mengatakan strategi pembelajaran dimaksud
meliputi sifat lingkup dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan
pengalaman belajar peserta didik.[4]
Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa strategi pembelajaran adalah
sebgai pola umum pemilihan atas berbagai jenis ;atihan tertentu didesain
menjadi kegiatan pendidik dan pengalaman belajar peserta didik dalam bentuk
krgiaatan belajar mengajar dengan mengintegrassikan materi pelajaran,
penggunaan secara tepat peralatan dan bahan serta waktu yang telah ditetapkan
yang sesuai dengan tujuan pembelajran yang ingin dicapai.
Salah satu dari strateagi pembelajaran adalah pembelajaran aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan dalam presefetkif contextual teaching and
learning sehingga pembelajran menjadi lebih bermakna.[5]
F.
Pembelajran
Aktif, Kreatif, Efektif dan menyenangkan (PAKEM)
Untuk mensukseskan pembelajran PAKEM maka guru harus menggunakan
pendekatan pendekatan Aktif, Kreatif, Efektif dan menyenangkan, berarti guru
mrnggunakan strategi pembelajran terpadu menggunakan strategi, metode,
pendekatan dan pengajran baik prosedur maupun tujuan pembelajaran. PAKEM
dikembangkan atas tren pembelajaran dimana:
1.
Peserta
didik menjadi aktif dan kreatif
2.
Guru
sebagai fasiliator dan insprirator
3.
Penerapan
asas dan fleksibilitas
4.
Persiapan
guru matang dan rinci
5.
Multi
interaksi
6.
Latihan
tugas lebih intensif
7.
Sumber
belajar bermacam-macam
8.
Memanfaatkan
alat bantu[6]
Adapun cara yang harus dilakukan oleh seorang guru untuk merapkan
PAKEM adalah:
1.
Guru
bertindak sebagai fasiliator, pembimbing, konsultan dan kawan dalam belajar
2.
Belajar
di arahkan oleh peserta didik dan belajar secara terbuka, ketat dengan waktu
yang terbatas fleksibel sesuai keperluan
3.
Berdasarkan
proyek dan masalah
4.
Dunia
nyata, dan refleksi prinsif dan survey
5.
Perancanangan,
penyelidikan, penemuan, dan penciptaan hasilnya terbuka
6.
Colabuaratif
dan betkonsentrasi terhadap masyarakat
7.
Keanekaragaman
yang kreatif
8.
Menggunaan
computer dan interaksi multi media
pembelajran yang dinamis sebaga peralatan semua jenis bellajar
9.
Komunikasi
tidak terbatas keseluruh dunia
10. Memanfaatkan pakar, penasehat, kawan sebaya dan diri sendiriuntuk
meniali unjuk kerja.
G.
Iplemantasi
Belajar Mengajar
Proses belajar mengajar adalah suatu aspek dari lingkungan sekolah
yang diorganisa. Lingkungan ini diatur serta diawasi agar kegiatan belajar
terarah dengan tujuan pendidikan.
Salah satu factor yang
mendukung kondisi belajar didalam kelas adalah Job Description proses belaar
mengajar yang dilakukan oleh kelompok-kelompok siswa. Sehubungan dengan hal
ini, job description guru dalam implemantasi proses belajar mengajar adalah:
1.
Perencanaan
instruksional, yaitu alat atau media untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan
organisasi belajar.
2.
Organisasi
belajar yang merupakan usaha menciptakan wadah dan fasilitas-fasilitas atau
lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan yang mengandung kemungkinan terciptanya
proses belajar mengajar.
3.
Menggerakan
anak didik yang merupakan usaha memancing, membangkitkan, dan mengarahkan
belajar siswa.
4.
Supervise
dan pengawasan, yakni usaha menguasai, menunjang, membantu, menugaskan, dan
mengarahkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan perencanaan instruksional
yang telah didesain sebelumnya.
5.
Penelatian
yang bersifat penafsiran (assessment) yang mengandung pengertian yang lebih
luas dibandingkan dengan pengukuran atau evaluasi pendidikan.
[2]Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag, Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar
Mengajar, Jakarta, Rineka Cipta, 2010, hal. 5
Post a Comment